Tidak terasa Lebaran semakin dekat ya travelers? Kurang dari dua minggu lagi, umat Muslim di Indonesia akan merayakan Hari Kemenangan setelah satu bulan berpuasa. Tentu sudah terbayang suasana ramai khas Lebaran di mana setiap orang mengenakan pakaian terbaik untuk menjalankan ibadah Salat Ied dan bersilaturahmi ke tempat kerabat. Belum lagi santapan khas Idul Fitri seperti ketupat dan opor.
Tapi, pernah nggak sih kamu terbayang suasana Lebaran di negara-negara lain? Kali ini PegiPegi akan mengajak kamu ‘mengintip’ tradisi Lebaran di sejumlah negara yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.
ARAB SAUDI
Seperti halnya Indonesia, masyarakat Arab Saudi dan negara-negara Arab lain juga punya tradisi silaturahmi. Mereka akan berkumpul dengan keluarga dan kerabat dan saling mengucap maaf setelah sebelumnya mengikuti ibadah salat Ied di masjid-masjid terdekat. Setelah makan siang dengan keluarga besar, barulah mereka beranjak mengunjungi tetangga dan sejumlah kerabat. Setiap rumah biasanya menyiapkan satu meja lengkap dengan kertas dan pena dekat pintu masuk untuk menyambut tamu yang tidak bisa bertemu tuan rumah.
Untuk para tamu, kalau mereka tidak bisa bertemu tuan rumah saat berkunjung, mereka akan menaruh bingkisan seperti sekotak permen, kue atau bahkan satu set parfum di atas meja yang sudah disiapkan sambil menuliskan pesan Idul Fitri.
TURKI
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan ‘Bayram’. Selain saling mengucapkan selamat Idul Fitri, masyarakat Turki juga mengenakan pakaian terbaik mereka (Bayramlik) dan saling berkunjung ke tempat keluarga maupun kerabat. Mereka juga punya tradisi berziarah ke makam keluarga seperti halnya masyarakat Indonesia. Tapi, di Turki, hanya kaum pria yang berangkat salat Ied ke masjid, sementara kaum perempuan tetap tinggal di rumah.
Perayaan Idul Fitri sangat ditunggu oleh anak-anak kecil. Mereka biasanya akan berkeliling ke rumah tetangga untuk mengucapkan doa dan sebagai balasannya mereka akan ‘dibayar’ dengan cokelat atau penganan tradisional Turki seperti baklava dan Turkish Delight.
Tradisi lain yang biasa dilakukan masyarakat Turki adalah membantu orang-orang yang kurang beuntung dengan melakukan acara penggalangan dana seperti pertunjukan konser atau pergelaran seni tradisonal.
MESIR
Seperti negara-negara lain, Mesir juga memiliki tradisi silaturahmi saat Lebaran. Tapi, bedanya, silaturahmi ini hanya terbatas untuk keluarga dan kerabat terdekat, tanpa melibatkan tetangga sekitar. Bagi mereka yang tidak memiliki ruang tamu untuk menampung tamu yang datang, mereka biasanya akan mengobrol santai sambil menikmati hidangan ringan di taman (hadiqah). Tidak heran, taman-taman di Mesir akan ramai oleh pengunjung saat Idul Fitri.
Bagaimana dengan makanan khas Lebaran? Kalau Indonesia terbiasa makan ketupat dan opor ayam saat Lebaran, bagi masyarakat Mesir makanan khas Lebaran mereka adalah ranja. Makanan ini terbuat dari ikan asin dan asinan sejenis acar. Sementara, untuk kue Lebaran yang disediakan masyarakat Mesir ternyata tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.
ASIA SELATAN
Di negara-negara seperti Bangladesh, India dan Pakistan, di malam sebelum Idul Fitri (Chand Raat), orang-orang biasanya mengunjungi berbagai bazar dan pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Para perempuan, terutama yang muda, biasanya mengecat tangan mereka dengan henna serta memakai rantai warna-warni.
Sama seperti di Indonesia, setiap Muslim didorong mengenakan pakaian yang bersih di pagi Idul Fitri dan pergi ke masjid atau lapangan terbuka untuk melakukan ibadah salat Ied. Setelah salat, mereka saling bertamu dan mengunjungi keluarga serta kerabat.
Setelah bersilaturahmi, masyarakat di Asia Selatan sering mengunjungi pesta-pesta, karnaval dan perayaan khusus di taman-taman. Di negara-negara itu memang banyak dilakukan bazar sebagai puncak perayaan Idul Fitri.
AMERIKA
Suasana Lebaran di Amerika memang tidak semeriah negara-negara lain yang didominasi pemeluk agama Islam. Di sana Hari Raya Idul Fitri juga tidak ditetapkan sebagai libur nasional. Umat Muslim di Amerika Utara biasanya akan bangun pagi sekali untuk meyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan bersih. Karena mayoritas umat Muslim di Amerika Utara adalah keluarga imigran, banyak keluarga yang menggunakan pakaian tradisional negara mereka masing-masing untuk pergi ke masjid lokal atau tempat manapun yang dijadikan lokasi salat Ied. Setelah salat Ied, mereka pun melakukan silaturahmi dengan kerabat dan kenalan dekat.
EROPA
Seperti halnya di Amerika, perayaan Lebaran di negara-negara Eropa juga jauh dari kemeriahan, kecuali untuk mereka yang tinggal di komunitas Muslim. Hari Raya Idul Fitri juga biasanya tidak dijadikan libur nasional di negara-negara Eropa, jadi umat Muslim akan berusaha mengambil cuti supaya bisa mengikuti salat Ied dan bersilaturahmi. Kebanyakan umat Muslim di Eropa juga merupakan imigran atau warga asing dan biasanya memilih merayakan Lebaran di kedutaan masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar